USAHA
HIDROPONIK GREEN HORTY
Workshop teknologi TeknoMartino
______________________________________________________________
HIDROPONIK GREEN HORTY
Workshop teknologi TeknoMartino
______________________________________________________________
KEBUN SAYUR KOTA JAMBI 2025
Oleh Dede Martino
Kota Jambi merupakan kota yang mulai menunjukkan perkembangannya, perkembangan kota juga diikuti oleh semakin meningkatnya sampah organik yang dihasilkan kota. Rata-rata setiap harinya kota menghasilkan 630.229,86 kg sampah organik, sampah ini berpotensi untuk menimbulkan masalah di kota kalau manajemen pengelolaannya tidak tepat, salah satu dampaknya adalah pencemaran lingkungan baik itu pencemaran udara berupa bau busuk atau berkembangnya berbagai penyakit menular yang ditularkan oleh lalat, kecoak, dan tikus. Namun apabila pengelolaannya dilakukan dengan benar, maka sampah organik perkotaan ini dapat berubah menjadi potensi untuk membangun kota.
Tabel 1. Potensi Sampah Organik Kota Jambi
No
|
Kecamatan
|
Rata-rata Berat Sampah
Kg/hari
|
1
|
Kota Baru
|
153.140,94
|
2
|
Jambi Selatan
|
127.865,09
|
3
|
Jelutung
|
93.744,64
|
4
|
Pasar Jambi
|
38.268,86
|
5
|
Telanaipura
|
95.102,09
|
6
|
Danau teluk
|
16.477,57
|
7
|
Pelayangan
|
14.327,35
|
8
|
Jambi Timur
|
91.303,32
|
Total
|
630.229,86
|
Sumber : Balitbanda (2009)
Pengelolaan sampah organi di Kota Jambi menjadi sangat sulit dikarenakan sampah organik tersebut bercampur di dalam 2.204.455,30 kg sampah kota yang terdiri dari campuran sampah organik dan an organik, sehingga sangat sulit untuk memisahkan antara kedua sampah tersebut, terutama telah berumur 3 hari, karena sampah organiknya telah membusuk.
Dilain pihak Dinas Pertanian Kota Jambi telah mulai memberikan peringatan bahwa jumlah lahan pertanian yang subur di Kota Jambi semakin menyusut akibat alih fungsi lahan dari lahan pertanian menjadi areal pemukiman dan jalan serta prasarana umum lainnya. Peningkatan areal perumahan dikarenakan semakin bertambahnya jumlah penduduk kota jambi yang juga menyebabkan semakin meningkatnya kebutuhan sayur-mayur. Di sini terjadi masalah pada manajemen pengelolan keseimbangan antara kebutuhan pangan dan papan di Kota Jambi, pemecahan masalah dengan cara biasa-biasa sudah sangat sulit dilakukan, dibutuhkan suatu pemikiran tidak biasa untuk menjawabnya yaitu pemikira kreativ dan inovatif.
Tim Kreativ Workshop TeknoMartino akhirnya memutuskan untuk ikut serta memikirkan bagaimana sebaiknya pengelolaan sampah organik dan pertanian sayur mayur untuk Kota Jambi tahun 2025. Maraton mulai dari awal tahun 2010, pada akhirnya di dapatkan beberapa ide yang paling efisien dan efektif untuk mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi dan mecobakannya untuk di terapkan dalam skala kecil. Akhirnya kami meluncurkan satu bentuk rekayasa teknologi yang diberikan nama Kebun Sayur Green Horty konsep ini memadukan antara sistem pengelolaan sampah rumah tangga dengan kebun sayur organik hidroponik bertingkat.
Konsepnya kami menyatukan antara lahan kebun dengan tempat penjualan dan bertingkat, dengan metoda KSGH ini kita dapat menghemat lahan sampai 75% luasan yang seharusnya, dengan tingkat kesuburan tanaman yang tinggi dan otomatisasi pertanian. Selain itu KSGH memiliki sistem pengomposan Bioreaktor Pembangkit Pupuk Cair (BPPC) yang bisa melayani sampah organik di sekitar kebun sayur, sampah organik dapat diubah menjadi Jus Bumi yaitu cairan organik yang dapat dipergunakan sebagai nutrisi untuk mebun sayur organik hidroponik.
______________________________________________________________________
Selada Hidroponik
Selada adalah sayur segar yang dimakan langsung tanpa dimasak, oleh sebab itu riskan sekali memakan selada yang dibudidayakan di tanah mempergunakan pupuk kandang, karena telur cacing dapat melekat di selada dan ikut termakan pada saat disantap. Untuk menghindari hal tersebut sebaiknya selada ditanam dengan cara hidroponik media arang sekam atau hidroponik murni.
Gambar berikut merupakan contoh selada yang kami tanam di rumah untuk dimakan langsung.
Cairan untuk nutrisinya dibuat mempergunakan mesin Bioreaktor Pembangkit Pupuk Cair (BPPC) dengan menambahkan kadar nitrogen, kalium dan Pospatnya sehingga layak dijadikan cairan nutrisi hidroponik
SALDERI HIDROPONIK
Untuk kebutuhan rumah tangga salderi merupakan tanaman yang banyak ditaman di rumah tangga, mempergunakan metoda KSGH, salderi dapat dibudidayakan dengan baik dan sangat subur, penanamannya dapat berupa hidroponik organik yang tidak mempergunakan pestisida.
Sedang panen salderi untuk dibuat menjadi salderi awetan tanpa bahan kimia yang dapat bertahan sampai 5 bulan dalam kondisi masih hijau.
Salderi yang telah diawetkan mempergunakan mesin Sanggai DM2, masih hijau, sangat kering dan awet.
Kegiatan Pelatihan Wirausaha
Tanaman Selada Umur 1 minggu
Kegiatan pemeliharaan tanaman selada umur 2 minggu
Tanaman selada berumur 1 minggu
SALDERI HIDROPONIK
Untuk kebutuhan rumah tangga salderi merupakan tanaman yang banyak ditaman di rumah tangga, mempergunakan metoda KSGH, salderi dapat dibudidayakan dengan baik dan sangat subur, penanamannya dapat berupa hidroponik organik yang tidak mempergunakan pestisida.
Sedang panen salderi untuk dibuat menjadi salderi awetan tanpa bahan kimia yang dapat bertahan sampai 5 bulan dalam kondisi masih hijau.
Salderi yang telah diawetkan mempergunakan mesin Sanggai DM2, masih hijau, sangat kering dan awet.
Kegiatan Pelatihan Wirausaha
Tanaman Selada Umur 1 minggu
Kegiatan pemeliharaan tanaman selada umur 2 minggu
Tanaman selada berumur 1 minggu
Tanaman selada bermurur 2,5 minggu
Tanaman selada berumur 3 minggu
Beberapa pertanyaan sering diajukan oleh petani hidroponik, yaitu apakah pupuk organik cair yang diberikan tidak mengendap di dalam sistem hidroponik? jawabannya Jus Bumi adalah cairan organik yang bersifat suspensi bukan koloid. Pengomposan yang dilakukan mempergunakan BPPC menghasilkan cairan organik layaknya cairan yang terdapat pada lapisan tanah atas hutan hujan tropis Jambi. Tidak ada endapan di dalam botol penyimpanan jus bumi.